Responsive Ads Here

Senin, 26 Februari 2024

Pengertian Shalat Rawatib dan Fungsinya


Shalat sunnah Rawatib ialah ibadah shalat sunnah yang mengiringi shalat fardhu, baik qabliyah (dilakukan sebelum shalat fardhu) maupun ba’diyah (dilakukan setelah shalat fardhu). Di antara beberapa waktu pelaksanaan shalat sunnah Rawatib adalah empat rakaat sebelum Ashar, empat rakaat sebelum dan setelah Zuhur, dua rakaat sebelum dan setelah Maghrib, dua rakaat sebelum dan setelah Isya’, dan dua rakaat sebelum subuh.


Shalat Rawatib Ashar

Shalat Ashar memiliki empat rakaat sunnah Rawatib yang di lakukan sebelum shalat fardhu.


Teruntuk shalat Rawatib yang empat rakaat, boleh dilakukan dengan sekali salam atau dua kali salam (melakukannya masing-masing dua rakaat). 

Adapun lafal niatnya,

Ushallî sunnatal ashri arba’a raka‘âtin/rak‘ataini qabliyyatan lillâhi ta‘âlâ, Artinya : “Saya shalat sunnah qabliyah Ashar empat rakaat/dua rakaat karena Allah ta’ala.”


Shalat Rawatib Zuhur

Shalat Zuhur dilengkapi dengan empat rakaat sebelum dan sesudah shalat fardhu.

Lafal niatnya,

Ushallî sunnatad dhuhri arba‘a raka‘âtin/rak‘ataini qabliyyatan/ba'diyatan lillâhi ta‘âlâ,

Artinya : “Saya shalat sunnah qabliyah/ba’diyah Zuhur empat rakaat/dua rakaat karena Allah ta’ala.


Shalat Rawatib Maghrib

Dalam shalat Magrib, syariat menganjurkan kita shalat sunnah Rawatib dua kali, qabliyah dan ba’diyah yang masing-masing dilaksanakan dua rakaat.

Lafal niatnya,

Ushallî sunnatal Maghrib rak'ataini qabliyyatan/ba'diyatan lillâhi ta‘âlâ,

Artinya : “Saya shalat sunnah qabliyah/ba’diyah Maghrib dua rakaat karena Allah ta’ala.


Shalat Rawatib Isya

Sebagaimana shalat Maghrib, Isya’ juga memiliki dua waktu sunnah Rawatib, qabliyah dan ba’diyah, dan masing-masing dikerjakan dua rakaat.

Lafal niatnya, Ushallî sunnatal Isya’ rak‘ataini qabliyyatan/ba’diyatan lillâhi ta‘âlâ,

Artinya : “Saya shalat sunnah qabliyah/ba’diyah Isya’ dua rakaat karena Allah ta’ala.


Shalat Rawatib Subuh

Adapun shalat Subuh, walau hanya difasilitasi dengan dua rakaat yang dilakukan sebelum shalat fardhu (sunnah qabliyah)

Lafal niatnya,

Ushallî sunnatas subhi rak‘ataini qabliyyatan lillâhi ta‘âlâ,

Artinya : “Saya shalat sunnah qabliyah subuh dua rakaat karena Allah ta’ala.


Fungsi Shalat Sunnah Rawatib

Shalat sunnah Rawatib berpengaruh besar terhadap nasib ukhrawi (mengenai akhirat) seseorang, antara sejahtera (sa’id) atau sengsara (syaqiy). Kita pahami bersama bahwa tolok ukur awal Allah subhanahu wa ta’ala menilai hamba-Nya kelak di akhirat adalah melalui shalatnya. Bila shalatnya baik, maka akan dilanjutkan menuju penilaian amal ibadah lainnya. Namun, bila tidak, Allah tak perlu melihat amal lain untuk memutuskan nasib ukhrawi hambanya.

Hal ini, juga sejalan dengan sebuh hadits qudsi berikut: 

فإن انتقص من فريضته شيئا قال الرب سبحانه : أنظروا هل لعبدي من تطوع فيكمل به ما انقص من الفريضة؟

Artinya, “Bila seorang hamba mengalami cacat atau kurang dalam amal ibadah, maka Allah berfirman, ‘Wahai para malaikat, lihatlah dahulu apakah hambaku punya amal sunnah, sehingga itu bisa menyempurnakan amalnya yang kurang?”


Tidak ada komentar:

Posting Komentar